18 Juli 2012

Empat gaya komunikasi



1. Gaya pasif
Yaitu, orang yang tidak mengatakan atau melakukan apapun bila ada ketidakadilan dalam kesepakatan atau memiliki perbedaan opini dengan orang lain. Situasi tanggapan pasif tampaknya lunak, namun memunculkan dua masalah. Pertama, mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kedua, kemarahannya akan meningkat bila tidak ada penyaluran dan terakumulasi. Hal ini dapat menyebabkan stres, depresi dan sejenisnya. Kalau dilihat dari situasi kalah/menang, orang yang pasif adalah orang yang kalah.

2. Gaya Agresif
Gaya ini memiliki ciri selalu menyalahkan, mengkritik, bersikap bermusuhan, dan menuduh orang lain bila ada ketidakadilan dalam kesepakatan atau beda pendapat. Gaya ini mungkin saja sukses atau mendapatkan apa yang seseorang inginkan. Namun, komunikasi akan membuahkan tanggapan yang agresif pula. Jika seseorang menuduh orang lain, maka orang tersebut akan menuduhnya kembali. Situasi yang terjadi adalah kalah/kalah, tidak ada yang menang.

3. Gaya pasif-agresif
Orang dengan gaya ini secara tidak langsung menolak bila beda pendapat atau ada ketidakadilan. Mereka tidak pernah memberikan orang yang mereka marahi tahu kebenarannya, tetapi menentukan jalan secara tidak langsung untuk membalas dendam. Mereka tidak mengatakan apapun adanya ketidakadilan, tetapi mereka menyimpan dendam. Situasinya juga kalah/kalah, sasaran tidak tercapai.

4. Gaya asertif
Orang yang tahu dan paham situasi akan bisa merasakan apa yang mereka inginkan. Mereka juga empatik apakah keputusan yang mereka ambil (positif atau negatif) mendapatkan argumentasi dari orang lain karena  ada ketidakadilan dalam kesepakatan. Nama lain dari gaya asertif adalah komunikasi langsung. Tanggapan asertif menjamin hasil menang/menang. Bagian yang paling penting dari gaya asertif adalah sasaran yang jelas. Biasanya orang cenderung terlibat dalam komunikasi dengan orang lain tanpa tujuan yang jelas.

0 komentar:

Posting Komentar