10 September 2013

Kapan Si Kecil Boleh Makan Makanan Padat

Mulai dari browsing internet, bertanya kepada teman yang lebih berpengalaman, hingga konsultasi pada ahli gizi tentunya menjadi rutinitas Anda untuk mendapatkan info yang tepat. Beberapa saran mungkin saja terdengar baik dan menjanjikan. Namun kini, sudah saatnya bagi Anda untuk meninggalkan saran-saran kuno, dengan mengikuti langkah tepat memberi makanan bagi bayi Anda di bawah ini.

Beberapa rekan Anda pasti pernah menyarankan untuk memberikan sereal dalam botol agar si keci mendapatkan tidur nyenyak sepanjang malam. Di sisi lain, memberikan makanan padat bagi bayi berusia dua hingga tiga bulan dapat membantunya membiasakan diri dalam proses mengunyah. Dua saran ini lah yang harus Anda ubah dalam persepsi pemberian makanan tepat bagi si buah hati.

Perlu Anda ketahui, bahwa si kecil belum terlalu dewasa untuk memulai mengonsumsi makanan padat. Tubuh mereka bisa dikatakan masih lunak untuk menerima makanan padat. Hal ini malah dapat menimbulkan alergi terhadap makanan pada si kecil. Sehingga, pemberian nutrisi dalam bentuk susu formula atau ASI selama empat bulan pertama pada si kecil sangat dianjurkan.

Anda tentu penasaran, kapan waktu yang tepat bagi bayi Anda untuk memulai mengonsumsi makanan. Seperti dilansir Shine, menurut Tim Gizi di Amerika, bayi sudah mulai diperbolehkan mengonsumsi makanan padat di usia empat bulan. Namun, bayi di usia antara empat hingga enam bulan cenderung mendorong makanan yang diberikan melalui sendok. Di sinilah proses bagi si kecil untuk mulai mengenali makanan baginya. Tetapi jangan khawatir, proses ini tak akan berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama. Pasalnya, ketika bayi mulai beranjak lebih dewasa, mereka mulai menguasai konsep menelan makanan. Hal ini akan menjadikan si kecil lebih aktif dalam mengunyah, dan menelan makanan, yang membuatnya lebih bersemangat untuk mencoba makanan baru lainnya.

Akan tetapi, patokan umur saja tak cukup untuk mengetahui kesiapan si kecil dalam menerima makanan padat. Berikut adalah beberapa tanda kesiapan bayi Anda dalam mengonsumsi makanan padat.

1. Dia mulai menguasai seni mengunyah dan menelan.

2. Dia bisa mengangkat kepalanya dalam posisi stabil, tegak.

3. Dia bisa duduk dengan tegak.

4. Tingkat aktivitas nya telah meningkat.

5. Saat melihat orang lain sedang makan, dia akan sangat tertarik dan menunjukkan mintanya.

6. Nafsu makannya meningkat.

Setelah Anda berhasil pada tahap pemberian makanan padat bagi si kecil, ada baiknya jika Anda melanjutkannya dengan langkah berikut.

Bagi orang dewasa, mengonsumsi makanan tiga kali sehari adalah anjuran yang baik bagi tubuh. Namun, jangan samakan bayi Anda dengan prosedur waktu makan Anda. Bagi bayi Anda, makan satu kali dalam sehari adalah yang terbaik baginya. Kemampuan si kecil dalam mengonsumsi makanan, tak berarti si kecil tidak lagi membutuhkan asupan susu formula atau ASI. Untuk tahap awal, pemberian makanan bagi buah hati Anda dianjurkan lebih sedikit daripada pemberian susu, karena bayi masih memerlukan kandungan nutrisi yang terdapat pada susu.

Makanan yang Anda berikan pada bayi pun jangan asal-asalan. Mulailah dengan memberikan makanan seperti gandum, oatmeal, dan sesekali nasi dalam jumlah sedikit. Setelah itu, mulai mengenalkan makanan baru pada buah hati Anda juga dianjurkan untuk mengetahui tingkat alergi yang terdapat pada si kecil. Sehingga memudahkan Anda untuk mengetahui makanan apa saja yang tidak cocok bagi tubuhnya.

Setelah Anda mulai memberikan makanan sereal pada bayi selama seminggu atau lebih, Anda dapat mulai menambahkan buah-buahan dan sayuran sebagai sampingan. Tahap terakhir dalam proses ini adalah dengan memberikan daging-dagingan pada bayi Anda. Ingat, pemberian daging harus dilakukan di tahap terakhir setelah pemberian sayur-sayuran. Haluskan daging dan campur dengan bubur, atau potong kecil-kecil daging dalam bentuk dadu, sangat dianjurkan dalam tahap pengenalan ini.

Melatih si kecil dalam mengonsumsi makanan padat memang sangat dianjurkan bagi Anda. Namun ada baiknya jika pemberian makanan padat diimbangi dengan mengonsumsi susu, dan dilakukan secara bertahap demi kesehatan buah hati sang buah hati.
(vem/io/bee)

0 komentar:

Posting Komentar