Asma adalah suatu keadaan di mana keadaan saluran udara dan paru-paru
memburuk dan meradang, yang akhirnya membuat penderitanya kesulitan
untuk bernapas. Memang sulit untuk mengetahui apakah bayi Anda menderita
asma sampai usia mereka 5 tahun, hal ini disebabkan karena
penyakit-penyakit yang biasa diderita oleh bayi memiliki gejala yang
sama. Saluran udara pada bayi biasanya kecil dan jika pembengkakan
terjadi saluran udara akan menghasilkan lendir yang membuat si bayi
batuk, napas mendesah, dan dapat menimbulkan gejala-gejala lain yang
menunjukkan gejala asma.
Jika napas bayi Anda terus
menerus mendesah, itu merupakan salah satu tanda awal asma. Tetapi jika
gejala yang dialami bayi Anda hanya batuk saja, ini bukan berarti bayi
Anda mengalami asma. Apabila Anda mengira bayi Anda menderita asma,
segera mungkin bawalah ke dokter anak untuk mendapat diagnosa yang
benar. Diagnosa dini dan pengobatan yang tepat sangat penting bagi bayi
yang menderita asma. Seperti yang dilansir dari BabyCare, Berikut adalah
diagnosa yang benar dan apa saja hal yang berkaitan asma pada si buah
hati Anda.
Diagnosa
Sulit bagi
seorang dokter untuk mendiagnosa apakah bayi Anda menderita asma sebelum
usia mereka 12 bulan. Napas si kecil yang mendesah bisa jadi bukan
karena dia menderita asma. Masalah lain seperti bronkitis, virus yang
ada di saluran pernapasan, cystic fibrosis (sesak napas), masalah
jantung, dan aspirasi susu juga dapat membuat napas bayi Anda
terengah-engah. Seringkali, masalah napas bayi Anda yang terengah-engah
dapat hilang dengan sendirinya seiring dengan pertambahan usia buah hati
Anda. Jika napas bayi Anda hanya sesekali tersengal, mungkin ini bukan
indikasi bahwa bayi Anda menderita asma. Tetapi jika napas bayi Anda
sering tersengal, Anda harus membawa si kecil ke dokter anak.
Biasanya
dokter sangat menghindari diagnosa dini, karena dapat membuat orangtua
dan keluarga si bayi khawatir yang berlebihan. Maka dari itu,
pemeriksaan secara rinci dan mendetail serta beberapa macam tes
kesehatan sangat penting dilakukan untuk mengetahui tanda-tanda asma
pada bayi Anda. Namun, jika tanda-tanda asma tidak terindikasi, mungkin
bayi Anda mengalami gangguan pada paru-parunya.
Penyebab
Ada
banyak hal yang menyebabkan napas bayi Anda tersengal. Paru-paru bayi
sangat sensitif, makanan atau apapun yang asing dan terhirup ke
paru-paru dapat menyebabkan napas si bayi tersengal. Dan juga, bayi yang
lahir prematur dengan saluran pernapasan yang belum terbentuk sempurna
juga napasnya seringkali tersengal. Terlepas dari tanda-tanda ini,
setiap tenaga yang dikeluarkan si bayi (terlalu banyak menangis atau
tertawa), perubahan cuaca, tinggal di lingkungan perokok, dan alergi
pada binatang, serbuk dan debu pun juga dapat memicu serangan asma.
Gejala
Asma
pada umumnya merupakan hasil hubungan yang kompleks antara gen si bayi
dan lingkungannya. Gejala-gejala umum asma adalah batuk, napas mendesah,
napas yang terengah, demam, dan napas pendek setelah melakukan
kegiatan-kegiatan fisik. Gejala ini biasanya berbeda pada setiap anak.
Berkonsultasi dengan dokter
Jika
si kecil sering mendesah saat bernapas atau sering batuk terutama pada
malam hari, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Juga perhatikan
apakah bayi Anda memiliki masalah dalam bernapas setelah melakukan
aktivitas fisik (contohnya setelah lama menangis atau tertawa).
Konsultasikan juga apakah anak Anda mengalami gelisah saat bernapas pada
kondisi tertentu seperti udara yang dingin, alergi pada hewan, debu,
atau asap rokok, dll. Jangan lupa juga memberitahu dokter riwayat
keluarga Anda, apakah ada yang menderita alergi, asma, atau sinus.
Pengobatan
Meskipun
susah untuk mendeteksi apakah bayi Anda menderita asma sebelum usia 5
tahun, alasan mengapa napas mereka sering tersengal harus diperiksa
dengan benar. Dokter mungkin akan merekomendasikan obat asma untuk
melihat apakah kondisi si bayi membaik atau tidak setelah mengonsumsi
obat tersebut. Karena obat-obatan ini mungkin mempunyai efek samping
pada bayi Anda, seringkali dokter menyarankan obat ini hanya untuk para
bayi yang menderita gejala dan masalah bernapas yang parah.
Pengobatan
asma pada bayi seringkali menggunakan alat bantu bernapas saja, hal ini
dilakukan untuk mengurangi efek samping obat-obatan. Selain itu, sangat
penting juga mengajarkan bagaimana cara kerja alat bantu bernapas
tersebut pada semua orang di rumah, jadi ketika bayi Anda kembali
mengalami masalah bernapas, dia segera mendapat pertolongan pertama.
Kesalahpahaman tentang asma
Beberapa kesalahpahaman umum tentang asma:
1.
Dikatakan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko asma pada bayi Anda.
Meskipun tidak ada penelitian yang pasti tentang masalah ini, banyak
orang percaya bahwa menyusui mempunyai banyak manfaat yang salah satunya
adalah mengurangi risiko asma pada bayi Anda.
2. Susu
formula ataupun susu formula yang mengandung kedelai diyakini sangat
membantu menyelamatkan bayi Anda dari perkembangan asma. Tetapi
kepercayaan ini masih belum dapat dibuktikan.
3.
Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi probiotics (bakteri baik yang
biasanya terkandung pada makanan atau minuman fermentasi) selama masa
kehamilan dapat mengurangi risiko asma. Tetapi sekali lagi, tidak ada
bukti nyata yang mendukung teori ini.
4. Menghindari
makanan yang sering membuat alergi (seperti telur, susu,
kacang-kacangan, atau kerang) selama masa kehamilan atau menyusui dapat
mencegah asma.
5. Membersihkan rumah dari debu atau
tidak membawa binatang peliharaan masuk ke rumah untuk mencegah asma
pada bayi sangat bertentangan dengan apa yang diyakini orang-orang.
Asma
tidak hanya diderita oleh orang dewasa, tidak kecil kemungkinan bahwa
buah hati Anda dapat terserang asma. Jadi mulai sekarang jadilah orang
tua yang peka bayi si kecil Anda. Deteksi asma sejak dini untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (vem/dion/wsw)
0 komentar:
Posting Komentar