10 September 2013

Mengindikasi Asma Pada Bayi

Asma adalah suatu keadaan di mana keadaan saluran udara dan paru-paru memburuk dan meradang, yang akhirnya membuat penderitanya kesulitan untuk bernapas. Memang sulit untuk mengetahui apakah bayi Anda menderita asma sampai usia mereka 5 tahun, hal ini disebabkan karena penyakit-penyakit yang biasa diderita oleh bayi memiliki gejala yang sama. Saluran udara pada bayi biasanya kecil dan jika pembengkakan terjadi saluran udara akan menghasilkan lendir yang membuat si bayi batuk, napas mendesah, dan dapat menimbulkan gejala-gejala lain yang menunjukkan gejala asma.

Jika napas bayi Anda terus menerus mendesah, itu merupakan salah satu tanda awal asma. Tetapi jika gejala yang dialami bayi Anda hanya batuk saja, ini bukan berarti bayi Anda mengalami asma. Apabila Anda mengira bayi Anda menderita asma, segera mungkin bawalah ke dokter anak untuk mendapat diagnosa yang benar. Diagnosa dini dan pengobatan yang tepat sangat penting bagi bayi yang menderita asma. Seperti yang dilansir dari BabyCare, Berikut adalah diagnosa yang benar dan apa saja hal yang berkaitan asma pada si buah hati Anda.

Diagnosa

Sulit bagi seorang dokter untuk mendiagnosa apakah bayi Anda menderita asma sebelum usia mereka 12 bulan. Napas si kecil yang mendesah bisa jadi bukan karena dia menderita asma. Masalah lain seperti bronkitis, virus yang ada di saluran pernapasan, cystic fibrosis (sesak napas), masalah jantung, dan aspirasi susu juga dapat membuat napas bayi Anda terengah-engah. Seringkali, masalah napas bayi Anda yang terengah-engah dapat hilang dengan sendirinya seiring dengan pertambahan usia buah hati Anda. Jika napas bayi Anda hanya sesekali tersengal, mungkin ini bukan indikasi bahwa bayi Anda menderita asma. Tetapi jika napas bayi Anda sering tersengal, Anda harus membawa si kecil ke dokter anak.

Biasanya dokter sangat menghindari diagnosa dini, karena dapat membuat orangtua dan keluarga si bayi khawatir yang berlebihan. Maka dari itu, pemeriksaan secara rinci dan mendetail serta beberapa macam tes kesehatan sangat penting dilakukan untuk mengetahui tanda-tanda asma pada bayi Anda. Namun, jika tanda-tanda asma tidak terindikasi, mungkin bayi Anda mengalami gangguan pada paru-parunya.

Penyebab

Ada banyak hal yang menyebabkan napas bayi Anda tersengal. Paru-paru bayi sangat sensitif, makanan atau apapun yang asing dan terhirup ke paru-paru dapat menyebabkan napas si bayi tersengal. Dan juga, bayi yang lahir prematur dengan saluran pernapasan yang belum terbentuk sempurna juga napasnya seringkali tersengal. Terlepas dari tanda-tanda ini, setiap tenaga yang dikeluarkan si bayi (terlalu banyak menangis atau tertawa), perubahan cuaca, tinggal di lingkungan perokok, dan alergi pada binatang, serbuk dan debu pun juga dapat memicu serangan asma.

Gejala

Asma pada umumnya merupakan hasil hubungan yang kompleks antara gen si bayi dan lingkungannya. Gejala-gejala umum asma adalah batuk, napas mendesah, napas yang terengah, demam, dan napas pendek setelah melakukan kegiatan-kegiatan fisik. Gejala ini biasanya berbeda pada setiap anak.

Berkonsultasi dengan dokter

Jika si kecil sering mendesah saat bernapas atau sering batuk terutama pada malam hari, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Juga perhatikan apakah bayi Anda memiliki masalah dalam bernapas setelah melakukan aktivitas fisik (contohnya setelah lama menangis atau tertawa). Konsultasikan juga apakah anak Anda mengalami gelisah saat bernapas pada kondisi tertentu seperti udara yang dingin, alergi pada hewan, debu, atau asap rokok, dll. Jangan lupa juga memberitahu dokter riwayat keluarga Anda, apakah ada yang menderita alergi, asma, atau sinus.

Pengobatan

Meskipun susah untuk mendeteksi apakah bayi Anda menderita asma sebelum usia 5 tahun, alasan mengapa napas mereka sering tersengal harus diperiksa dengan benar. Dokter mungkin akan merekomendasikan obat asma untuk melihat apakah kondisi si bayi membaik atau tidak setelah mengonsumsi obat tersebut. Karena obat-obatan ini mungkin mempunyai efek samping pada bayi Anda, seringkali dokter menyarankan obat ini hanya untuk para bayi yang menderita gejala dan masalah bernapas yang parah.

Pengobatan asma pada bayi seringkali menggunakan alat bantu bernapas saja, hal ini dilakukan untuk mengurangi efek samping obat-obatan. Selain itu, sangat penting juga mengajarkan bagaimana cara kerja alat bantu bernapas tersebut pada semua orang di rumah, jadi ketika bayi Anda kembali mengalami masalah bernapas, dia segera mendapat pertolongan pertama.

Kesalahpahaman tentang asma

Beberapa kesalahpahaman umum tentang asma:

1. Dikatakan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko asma pada bayi Anda. Meskipun tidak ada penelitian yang pasti tentang masalah ini, banyak orang percaya bahwa menyusui mempunyai banyak manfaat yang salah satunya adalah mengurangi risiko asma pada bayi Anda.

2. Susu formula ataupun susu formula yang mengandung kedelai diyakini sangat membantu menyelamatkan bayi Anda dari perkembangan asma. Tetapi kepercayaan ini masih belum dapat dibuktikan.

3. Banyak orang percaya bahwa mengonsumsi probiotics (bakteri baik yang biasanya terkandung pada makanan atau minuman fermentasi) selama masa kehamilan dapat mengurangi risiko asma. Tetapi sekali lagi, tidak ada bukti nyata yang mendukung teori ini.

4. Menghindari makanan yang sering membuat alergi (seperti telur, susu, kacang-kacangan, atau kerang) selama masa kehamilan atau menyusui dapat mencegah asma.

5. Membersihkan rumah dari debu atau tidak membawa binatang peliharaan masuk ke rumah untuk mencegah asma pada bayi sangat bertentangan dengan apa yang diyakini orang-orang.

Asma tidak hanya diderita oleh orang dewasa, tidak kecil kemungkinan bahwa buah hati Anda dapat terserang asma. Jadi mulai sekarang jadilah orang tua yang peka bayi si kecil Anda. Deteksi asma sejak dini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (vem/dion/wsw)

0 komentar:

Posting Komentar